15 Film Superhero Terburuk Sepanjang Masa
Apa sajakah film superhero terburuk sepanjang masa? Marvel Cinematic Universe (MCU) bisa dibilang pihak yang paling berjasa dalam menaikkan popularitas film superhero.
Tapi, film superhero sangatlah luas dan tidak terbatas pada MCU ataupun DC. Di balik banyaknya film superhero sukses, banyak juga yang mengalami kegagalan dan dilupakan begitu saja? Penasaran apa saja itu? Berikut daftarnya.
Table of Contents
1. Max Steel (2016)
Film superhero terburuk sepanjang di posisi pertama yakni Max Steel yang dirilis tahun 2016. saking buruknya, ia mendapat penilaian 0% di Rotten Tomatoes.
Film mengisahkan tentang Max McGrath, seorang pemuda yang tinggal bersama Molly McGrath sepeninggalan ayahnya.
Suatu ketika, Max mendapatkan kekuatan super misterius. Dari sini penyajian film mulai terasa tidak nyaman karena tidak digambarkan secara detail kepribadian Max. Kekuatan Max juga tidak digambarkan secara detail di film tersebut.
2. ZOOM (2006)
Film superhero terburuk di posisi kedua menurut Rotten Tomattoes diduduki oleh Zoom. Film mengisahkan tentang sekelompok anak yang dilatih menjadi superhero di salah satu akademi.
Tapi satang, Tim Allen sebagai gagal membawa film ini menjadi sebuah film superhero yang menarik. Zoom justru mendapat rating sangat rendah, hanya 4% saja di Rotten Tomattoes.
Jalan cerita yang buruk, komedi yang aneh, sampai efek sinematrografi yang tidak tepat membuatnya disebut sebagai film superhero yang gagal.
Sangat disayangkan melihat Kate Mara, aktris yang baik dan serba bisa, muncul dalam film yang sangat mengerikan ini.
3. Son of The Mask (2005)
Son of The Mask merupakan sekuel dari film The Mask (1994) yang dibintangi Jim Carrey. Carrey seharusnya kembali ke sekuelnya, tapi karena pengalamannya di Ace Ventura : When Nature Calls, ia mundur dari sekuel The Mask.
Karena itu, New Line Cinema memutuskan untuk membuat sekuel standalone, yang ceritanya tidak berhubungan dengan film sebelumnya.
Son of The Mask mengisahkan tentang Tim Avery yang sekarang memegang topeng Loki. Setelah mendapatkan topeng tersebut, tim mendapatkan seorang anak yang mewarisi kekuatan topeng Loki.
Film The Mask memang meraih sukses besar dalam hal pendapatan ataupun penilaian. Tapi sebalinya, Son of the Mask malah mendapatkan keugian dan banyak kritik buruk.
Dengan biaya produksi sekitar 84 juta dollar, Son of the Mask hanya meraup pendapatkan sebanyak 60 juta dollar saja. Ratingnya juga rendah, 6% di Rotten Tomatoes.
4. Supergirl (1984)
Film Supergirl yang dibintangi oleh Melissa Benoist sangatlah terkenal. Tapi sebelum diperankan oleh Benoist, Supergirl versi live action memulai debutnya di layar lebar tahun 1984 yang diperankan oleh Helen Slater.
Setelah kegagalan Superman III tahun 1983, produser memutuskan untuk menggarap film Supergirl sebagai penyegaran di franchise Superman.
Tapi siapa sangka, nasibnnya tak kalah berbeda dibanding Superman III. Supergirl 1984 mendapat banyak kritikan dan juga pendapatan yang rendah.
Dengan modal 35 juta dollar, film hanya meraup pendapatan sebear 14,3 juta dollar saja. Skornya juga hanya 9% di Rotten Tomatoes. Karena kegagalan film, produser sampai menjual hak cipta pembuatan film Superman ke Cannon Group.
5. Catwoman (2004)
Film superhero terburuk selanjutnya yakni Catwoman. Ia memang sering muncul di film Batman. Pada 2004, Waner Bros merilis film solo untuk Catwoman.
Bukan rahasia lagi bahwa Selina Kyle merupakan orang dibalik topeng Catwoman. Tapi di film solo-nya, penonton malah diperkenalkan dengan karakter baru yakni Patience Phillips yang diperankan oleh Halle Berry.
Keseksian Berry di film tidak membuat banyak orang tertarik menontonnya. Dengan biaya produksi 100 juta dollar, film malah mengalami kerugian dengan hanya mendapat pemasukan sebesar 82,2 juta dollar.
Berry sendiri pernah mendapatkan penghargaan di Oscar sebelum membintangi film ini. Tapi aktingnya fi Catwoman ternyata mendapat banyak kritikan.
6. Fantastic Four (2015)
Fantastic Four versi reboot ini pada dasarnya berusaha menceritakan ulang asal mula Reed Richard, Susan Storm, Johnny Storm, Ben Grimm serta antagonis, Victor Voon Doom mendapatkan kekuatannya.
Awal kisahnya memang cukup bagus, yang memperlihatkan Tedd bertemu dengan Ben Grimm dan mendapatkan beasiswa di Baxter. Tapi, setelah itu cerita mulai membosankan.
Fantastic Four melupakan hakikatnya sebagai film superhero karena terlalu fokus pada pengkembangan para tokoh.
Alurnya sangat lambat hingga menghabiskan 75% dari durasi film untuk menceritakan proses pembuatan mesin teleporter. Film juga tidak menunjukkan banyak adegan aksi.
Hanya di seperempat menuju akhir, saat Victor Von Doom berubah menjadi antagonis dengan kekuatan barunya. Tak heran film mendapatkan rating 9% di Rotten Tomatoes.
7. Superman IV: The Quest For Peace (1987)
Film mencoba mengangkat premis Superman berhadapan dengan Lex Luthor memanfaatkan sumber daya yang ada. Setelah digunakan di film Superman lain, The Quest for Peace sebenarnya menarik dengan terciptanya Nuclear Man.
Tapi sayang, subplot lain dimasukkan begitu saja tanpa ditata dengan baik. Pendalaman karakter Superman juga minim. Yang diangkat dalam film justru masalah percintaanya dengan Lacy.
Penggalian akrakter Lacy juga sangatlah minim. Itu memunculkan kesan jika Lacy seolah dipaksa menjadi pemicu masalah antara Superman dan Nuclear Man karena menyukai wanita yang sama.
Kehadiran Lex sebagai antagonis juga kurang memuaskan. S7.uperman IV: The Quest For Peace (1987) hanya mendapat rating 10% di Rotten Tomattoes.
8. The Crow: City Of Angels (1996)
The Crow (1996) adalah salah satu film yang sempat memakan korban jiwa saat proses syuting. Sebagai informasi, pemeran utama The Crow yakni Brandon Lee tidak sengaja tertembak hingga nyawanya melayang.
Di balik tragedi itu, film mendapat pujian dan pendapatannya pun bisa dibilang sukses. Kesuksesan tersebut membuat Miramax Films membuat sekuelnya meski bintang utama telah tiada.
Sekuel yang diberi judul The Crow : City of Angels menghadirkan karakter utama yang baru. Tapi, film hanya mendapat rating 11% saja di Rotten Tomatoes karena dianggap tidak menampilkan energi dari film pertamanya.
9. Elektra (2005)
Elektra memulai debutnya di film live action melalui film Daredevil yang dirilis tahun 2003. Meski mendapat banyak kritikan, film terbilang sukses dalam hal pendapatan.
Karena itulah, 20 Century Fox yakin untuk membuat film spin off yang menangkat kisah Elektra yang dibangkitan kembali setelah kematiannya di film sebelumnya.
Sayang sekali, kualitas film Elektra malah jauh lebih buruk dibanding Daredevil dalam hal pendapatan dan rating.
Meski masih dibilang untung, dengan anggaran 43 juta dollar, film mendapatkan pemasukan sebesar 57 juta dolar. Tapi Roten Tomattoes memberikan rating sangat rendah, 11% saja.
10. Steel (1997)
Film yang disutradarai oleh Kenneth Johnson ini mengisahkan tentang John Henry Irons yang berhenti dari pekerjaanya karena kecelakaan oleh Nathaniel Burke.
Setelah resign, Burke malah memproduksi senjata untuk dijual ke penjahat. Untuk menghentikan perbuatanya tersebut, Irons menciptakan armor dan menggunakan identitas Stell saat mengenakan armor tersebut.
Tapi sayang, kehadiran O’Neal di Steel tidak membuat banyak orang tertarik menontonnya. Dengan biaya produksi 16juta dollar, film rugi besar dengan hanya mendapat pemasukan sebesar 1,8 juta dollar.
Skor film juga hanya 12% di Rotten Tomatoes dengan kualitas akting dari para pemeran yang menjadi sasaran para kritikus.
11. Batman & Robin (1997)
Batman & Robin menjadi seri Batman yag paling gagal. Tidak hanya gagal dalam hal pendapatan, film juga mendapat kritik habis-habisan dari fans maupun kritikus.
Kesalahan utama film ini ada pada sutradaranya, Joel Schumacher yang tidak punya visi misi jelas untuk film. Ia bahkan berusaha meniru konsep Tim Burton tapi gagal di dua filmnya yakni Batman Forever dan Batman and Robin.
Bukan hanya itu, Batman George Clooney menampilkan kostum batman lengkap dengan puting. Keberadaan Arnold Schwarzenegger dan Uma Thurman sebagai bintang Hollywood papan atas bahkan tidak bisa memaksimalkan peran mereka karena skenario yang buruk. Film mendapatkan rating 12% di Rotten Tomatoes.
12. Jonah Hex (2010)
Sebelum memerankan Thanos di Marvel Cinematic Universe (MCU), Josh Brolin pernah membintangi film DC berjudul Jonah Hex. Film juga dibintangi oleh aktor ternama lainnya seperti Megan Fox, Michael Shannon, dan Michael Fassbender.
Tapi sayang, Jonah Hex kurang disambut dengan baik oleh fans. Karakternya bisa dibilang kurang familiar. Tak hera, film kurang diminati.
Dengan budger 47 juta dolar, film rugi besar hanya mendapatkan pemasukan 11 dollar. Durasinya yang singkat hanya 81 membuat alur cerita film terasa terburu-buru. Film juga mendapat rating 12% saja dari Rotten Tomatoes
13. Howard The Duck (1986)
Howard the Duck adalah film Superhero terburuk sepanjang masa lainnya. Ia merupakan film layar lebar pertama yang diadaptasi dari karakter Marvel.
Diproduseri oleh George Lucas, film mengisahkan tentang Howard yang berasal dari panet Duckworld. Begitu tiba di bumi, ia berteman dengan Beverly untuk melawan kejahatan.
Komik yang menginspirasi film ini punya cerita bergaya surreal. Tapi filmnya mencampuradukkan berbagai cerita dan punya efek visual yang buruk. Film gagal secara komersil dan juga kritik, hanya meraih skor 14% di Rotten Tomatoes.
14. The Spirit (2008)
Penggemar komik superhero pasti familiar dengan salah satu komikus ternama bernama Frank Miller. Ia merupakan pencipta Elektra dan pembuat komik The Dark Knight Return.
Tapi, ia juga pernah berperan menjadi sutradara film, salah satunya di film The Spirit. The Spirit merupakan adaptasi komik strip dengan judul yang sama.
Film mengisahkan tentang polisi muda bernama Denny Colt yang terbunuh saat bekerja. Secara misterius, ia bangkit dan beraksi menjadi superhero bertopeng.
Meski dibintangi oleh aktor ternama seperti Samuel L. Jakson dan visual yang unik, film gagal mendapat banyak penonton. Film hanya mendapatkan skor 14% di Rotten Tomatoes.
15. Turbo: A Power Rangers Movie (1997)
Bagi yang lahir di era 1990-an pasti tidak asing dengan Power Rangers. Selain dalam bentuk serial, Power Rangers pernah dibuatkan film, salah satunya berjudul Turbo : A Power Rangers Movie.
Film merupakan sekuel dari film pertamanya yakni Mighty Morphin Power Rangers, yaitu Mighty Morphin Power Rangers: The Movie (1995).
Turbo: A Power Rangers Movie berlatar belakang setelah kejadian di serial Power Rangers Zeo. Film bisa disebut sebagai pengenalan karakter baru di serial Power Rangers Rurbo.
Film cukup menarik karena memperkenalkan seorang anak berusia 12 tahun yang diangkat menjadi salah satu anggota Power Rangers Turbo.
Sejumlah anggota Might Morphine Power Rangers juga diperkenalkan di film ini. Tapi, hal itu tidak berhasil menarik lebih banyak penonton.
Para aktor sebenarnya sudah memberikan akting terbaik, tapi sayang alur cerita dan dialognya buruk. Akibatnya, film hanya mendapat skor 15% di Rotten Tomatoes.
Penutup
Nah, itulah 15 film superhero terburuk sepanjang masa menurut rating Rotten Tomatoes. Setujukah kalian?