Instagram Menghapus Likes Konten Feed?

By digitek

Kenapa Instagram menghapus likes konten di Instagram feed?

Coba deh buka Instagram kamu! Lihat beranda atau newsfeed dulu ya.

Apakah kamu masih bisa lihat jumlah likes yang ada di postingan teman kamu? Atau justru kamu cuman melihat “Disukai oleh A dan lainnya …”

Yaps betul banget. Ada beberapa akun Instagram yang udah disembunyikan likes feed atau konten postingnya. Jadi, teman-teman kamu nggak akan bisa melihat berapa angka likes yang mampir ke konten feed kamu.

Inilah yang bikin Instagram menuai beberapa respon, entah itu baik maupun buruk. Jelas banget ada yang dirugikan karena adanya kebijakan Instagram yang bisa dibilang kebijakan yang ‘gila’ ini.

Kamu mungkin aja bingung. Kenapa sih kok developer Instagram menghapus likes di post feed foto dan video? Apa ada tujuan tersembunyi yang akan diraih Instagram?

Yuk kita langsung bongkar aja kenapa Instagram menghapus likes sebagian akun di dunia.

Kenapa Sih Instagram Menghapus Like?

Didalam wawancaranya, pihak instagram mengakui bahwa ada dua faktor yang membuat mereka memutuskan untuk menghapus fitur like pada aplikasi Instagram.

Masing -masing dari masalah yang mendasari instagram untuk menghapus fitur likes-nya di antara lain.

1. Instagram ajang kompetisi tidak sehat

Salah satu direktur dari kebijakan publik untuk Istagram dan Facebook Australia Mia Garlick menjelaskan bahwa alasan Instagram menghapus likes sebenarnya simple banget. Tujuan utamanya adalah karena Instagram ingin fokus kepada foto dan video yang dibagikan pada teman.

Sadar atau nggak, kebanyakan user Instagram di seluruh dunia berlomba-lomba dan fokus pada jumlah likes di post feed foto dan video.

Mia juga mengatakan bahwa Instagram telah menjadi ajang kompetisi yang sangat sengit dikalangan para usernya. Para user terlalu fokus pada jumlah Like pada setiap postigannya.

Selain itu, Mia mengatakan suatu fakta yang juga kontroversial. Dia dengan gamblang menyatakan bahwa fitur likes sebenarnya menjadi mata uang untuk para influencer atau selebgram.

Booming nya trend dan indikasi serta syarat sebuah akun dikatakan influencer atau selebgram adalah dilihat dari jumlah likes followers. Jadi, nggak heran deh kalau selebgram dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan jumlah followers nya, yaitu:

  • Micro-influencer: Influencer dengan jumlah followers 100 – 10.000. Saat ini, micro-influencer masih trending karena jumlah interaksinya yang tinggi banget. Selain itu, influencer ini juga banyak banget dicari karena harga yang relatif murah.
  • Mid-influencer: Influencer dengan followers 10.000 – 100.000. Bisa jadi sih, kamu harus bayar minimal 2.5 juta buat jadi endorser si selebgram jenis ini.
  • Macro-influencer: Influencer yang punya 100.000 – 1.000.000 followers. Jenis influencer ini saat ini sudah jarang digunakan oleh brand-brand kecil. Selain karena biaya yang gede banget, jumlah interaksi rata-rata influencer jenis ini kurang maksimal.

Hal tersebut mengakibatkan tidak jarang para oknum yang ingin menaikkan likes memanfaatkan pihak ketiga untuk mempercepat popularitas dari postingannya.

2. Instagram Menghapus Likes untuk Kesehatan

Disamping itu, Instagram juga dinilai sebagai salah satu candu yang berbahaya banget. Apalagi tentang likes ini.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard University tentang dampak Instagram, notifikasi HP / smartphone, termasuk Instagram likes, akan mengirim sinyal-sinyal kimia ke otak. Inilah yang bikin user Instagram ketagihan untuk terus mendapatkan likes.

Hal ini diperkuat oleh Mia. Di dalam penjelasannya, Mia juga menyampaikan bahwa Instagram juga sering kali dikatakan merupakan sumber dari masalah kejiwaan yang muncul dikalangan anak muda.

Mia menerangkan bahwa beberapa waktu yang lalu seorang user wanita meninggal hanya dikarenakan polling di instagram stornya yang nggak memuaskan. Akhirnya, dia nekat terjun dari atap gedungnya.

Pernyataan Mia itu juga dibuktikan dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Social and Clinical Psychology mengatakan kalau sosial media seperti Instagram bisa menimbulkan rasa kekesepian sampai depresi.

Apa sih Tujuan Instagram Menghapus Like?

Pihak instagram menjelaskan bahwa penghapusan like pada fiturnya sedang dikembangkan secara global.

Perubahan ini dianggap oleh pihak instagram bisa membuat usernya lebih percaya diri mengunggah momen penting, tanpa harus takut merasa dipermalukan karena jumlah like yang sedikit.

Instagram sudah memulai menghapus fitur like di Canada pada April 2019 dan di sejumlah negara seperti Jepang, Selandia Baru, Brazil, Australia dan Irlandia pada Juli 2019.

Hingga saat ini penghilangan fitur like ini sudah merambah makin luas hingga ke beberapa user di setiap negara.

Dengan menghapus likes, Instagram berharap aplikasinya bisa digunakan sebaga tempat untuk usernya mengekspresikan diri mereka sendiri dengan nyaman.

Instagram juga berharap dengan ini usernya bisa lebih fokus membagikan foto atau video mereka dibandingkan dengan fokus kepada seberapa banyak likes yang mereka dapat.

Pihak instagram menambahkan kalau para user masih tetap bisa melihat seberapa banyak likes yang mereka dapat pad postingan mereka.

Caranya adalah para user cukup menekan likers list.

Viewer dari suatu postingan hanya akan melihat beberapa teman yang sama yang menyukai postingan tersebut.

Para viewers bisa menekan ” view the likers list” untuk melihat siapa saja yang menekan like pada postingan tersebut.

Untuk mengetahui seberapa banyak yang menyukai suatu postingan, para viewers harus menghitung secara manual setiap orang yang menyukai sebuah postingan.

Dampak dari kebijakan Penghapusan fitur Like Instagram

Diperluasnya penghapusan likes ke sejumlah negara menimbulkan ketakutan para influencer dan content creator.

Hal ini terjadi setelah sebuah study oleh Hype Auditor mengungkap bahwa 3% sampai 15% dari jumlah like dari para user yang berada di negara tempat penghapusan like Instagram mengalami penurunan.

Instagram mengatakan bahwa mereka mengerti kalau jumlah like sangat penting untuk para kreator. Alasannya jelas banget, karena like membantu para influencer dalam mengkomunikasikan nilai pada rekan bisnis merewka.

Dengan jumlah likes yang nggak lagi dipublikasikan, agensi pemasaran influencer hanya bisa bergantung pada laporan pribadi dengan screenshot dari kreator atau influencer. Hal ini di anggap bermasalah dikarenakan mudah dimanipulasi dengan photoshop dan lain sebagainya.

Pada akhirnya pihak agensi nggak akan bisa memferifikasi apakah sebuah postingan mendapat cukup likes untuk menjamin pembayaran.

Inilah Harapan Instagram Menghapus Likes!

CEO Instagram, Adam Mosseri, mengatakan pada Wired25 bahwa “Kami akan mengambil sikap yang mungkin menyakitkan bagi para pebisnis jika itu bisa membantu orang-orang bersikap baik dan sehat”.

Penghapusan jumlah Likes mungkin bisa mengurangi pengeluaran untuk iklan di Instagram kalau para pebisnis sudah berfikir kurang penting untuk meningkatkan perjanjian.

Tapi bisa jadi ini juga menggeser jenis pengeluaran yang tadinya dari marketing influencer yang masuk langsung ke kantong para creator kepada iklan oficial Instagram, yang mana tentunya menambah pendapatan ke perusahaan instagram sendiri.

Dengan Instagram menghapus like di sejumlah negara seperti yang disampaikan juru bicara Instagram sendiri, maka hal ini mungkin akan menjadi langkah terakhir Instagram sebelum benar-benar menghapus fitur likes secara menyeluhan di semua negara.

Hal ini juga akan membuktikan bagaimana Instagram benar-benar serus dalam menguji bagaimana tes ini meningkatkan kesehatan mental dan juga akibat dari penggunaan instagram.

Kontroversi Instagram Menghapus Likes Konten Feed Foto dan Video

Bermain Instagram dengan Sehat

Dengan dihapuskannya likes mungkin juga akan menjadi kemenangan untuk akal sehat manusia, dan juga anugrah untuk kreatifitas.

Sebelumnya, orang-orang mungkin ragu untuk mengunggah postingannya karena takut nggak akan dapat like seperti yang mereka harapkan, atau menghapus postingan yang memang nggak dapat like banyak.

Mereka secara insting menyembunyikan kepribadian publik mereka dengan foto dan gambar yang membuat mereka terlihat glamor, dibanding menunjukan siapa mereka sebenarnya.

Mengakhiri kontes kepopularitasan dengan penghapusan likes bisa jadi membuat orang-orang membagikan hal-hal tidak biasa, konyal dan penuh seni tanpa peduli pada penilaian publik yang mereka dapat.

Dengan begitu konten-konten pada Instagram bisa lebih beraneka ragam, menakjubkan, dan menarik setiap saat melawan estetika kesempurnaan yang semakin basi.

Jumlah likes yang dihapus juga diharapkan oleh pihak Instagram dapat mengurangi tingkat kebutuhan user pada akun “finstagram” atau akun Instagram palsu.

Kesimpulan

Instagram benar-benar memperluas uji coba menghapus likes hingga ke Indonesia. Otomatis, ada beberapa pihak yang merasa diuntungkan dan pihak lain merasa dirugikan.

Selebgram atau influencer lah yang merasakan hebatnya efek kejadian ini untuk karir mereka. Kelangsungan karir mereka cuma ditentukan oleh jumlah interaksi / engagement yang tinggi.

Tapi, Instagram likes bukan satu-satunya faktor yang bisa meredupkan karir selebgram dan influencer. Masih ada banyak metrik Instagram lain yang bisa dimaksimalkan, kayak reach, impression, comments, repost, dan saves.

Jangan lupa juga, Digitek.id juga punya aplikasi selebgram yang bikin kamu cepat populer! So, jangan lewatkan info kita paling update tentang gadget dan perkembangan dunia trending ya.

Tinggalkan Balasan