YouTube Shorts Baru Saja Rilis, Ini Sejumlah Fitur Kerennya
Sejak TikTok menjadi populer, terutama di kalangan remaja, setiap raksasa media sosial lainnya berusaha menghadirkan fitur baru (yang serupa) agar tidak ditinggalkan.
Instagram memperkenalkan Reels, Snapchat membuat Spotlight, dan sekarang platform hosting video YouTube merilis Shorts. Inilah semua yang perlu diketahui tentang Youtube Shorts.
Apa Saja Fitur dan Bagaimana Cara Kerja YouTube Shorts?
YouTube Shorts dirancang agar sederhana dan mudah digunakan. Kreator dapat menggunakan berbagai fitur pengeditan untuk menonjolkan videonya.
Termasuk Filter, Teks, Klip dari shorts lainnya (mirip dengan fiturStitchingdi TikTok) dan Audio dari video YouTube apa pun.
Shorts akan dilihat dengan cara scroll ke bawah, persis seperti TikTok dan reels. Seorang manajer produk yang bekerja di YouTube Shorts mengklaim bahwa itu dirancang untuk membuat pengguna “swiping foreve”.
Video dalam umpan ditentukan oleh algoritme YouTube. Pengguna tidak punya kendali atas video yang akan muncul.
Ini mungkin dipengaruhi oleh video yang ditonton pengguna dalam feed normal mereka, serta data pribadi pengguna (dicakup oleh perjanjian GDPR YouTube).
Pengguna bisa mengakses Shorts lewat tab “Shorts” di bawah layar. Cara lainnya yakni melalui baris “Shorts” di homepage aplikasi YouTube.
Pengguna dapat meninggalkan komentar dan berinteraksi dengan pengguna lain serta pembuat Shorts. Komentar dapat dinonaktifkan pada video, meskipun tidak jelas apakah video pendek akan dikenai larangan komentar YouTube pada video yang menampilkan anak-anak.
Pengguna juga dapat melaporkan Shorts tertentu kepada pengembang. Jika seseorang tidak masuk ke akun YouTube, mereka masih dapat melihat Shorts dan komentar yang diberikan padanya.
Mereka juga dapat melaporkan video dan membagikannya ke halaman media sosial lainnya. Tetapi, mereka tidak bisa meninggalkan komentar.
Perlindungan Risiko
Karena pengaturan privasi yang santai, fitur YouTube Shorts menimbulkan beberapa risiko perlindungan potensial bagi anak-anak dan remaja.
Jika seorang anak atau remaja mengupload video publik ke YouTube, video tersebut dapat digunakan dalam video Shorts oleh siapa saja.
Ini berarti orang asing dapat mencoba untuk terlibat dalam interaksi dengan mereka karena profil YouTube mereka akan direferensikan di Shorts.
Kaum muda mungkin tertarik dengan keinginan YouTube agar pembuat konten menjadi terkenal menggunakan Shorts.
Hal ini dapat menginspirasi anak muda yang rentan untuk terlibat dalam taktik mencari ketenaran saat menggunakan fitur tersebut, seperti mengenakan pakaian terbuka, berinteraksi dengan penggemar (orang asing), atau berbagi informasi pribadi dalam upaya untuk terhubung dengan penggemar.
Fitur Shorts sengaja dirancang untuk membuat ketagihan. Ini bisa membuat waktu berinteraksi dengan gadget menjadi berlebihan pada anak atau remaja.
Risiko Konten yang Tidak Pantas Diposkan ke YouTube Short
Ada peningkatan risiko konten yang tidak pantas atau berbahaya diposkan ke Shorts, karena durasi dan volume video yang lebih pendek dapat mempersulit moderator untuk memeriksanya.
TikTok memiliki masalah yang sama, dengan konten yang tidak pantas sering dilihat atau “diisyaratkan” oleh pembuat untuk mengaburkan algoritme moderasi.
Pengguna tidak dapat mengontrol jenis video yang muncul, yang berarti anak-anak mungkin akan melihat sesuatu yang tidak pantas.
Jika anak anda tertarik menggunakan Shorts (atau TikTok, dan sejenisnya), ingatkan mereka untuk tidak mengungkapkan informasi pribadi, dan perhatikan di mana mereka merekam. Sangat penting untuk melindungi identitas mereka karena siapa pun dapat menonton video tersebut.
Beberapa kreator juga tidak menyukai YouTube short. Banyak yang mengeluh bahwa ini akan membuat orang “mencuri” konten mereka.
Fitur pengambilan sampel YouTube juga dapat menimbulkan masalah lain. Sejumlah besar konten telah diunggah ke YouTube selama bertahun-tahun, sebagian besar bersifat sensitif atau pribadi.
Pengupload konten ini tidak selalu ingin video mereka dijadikan sampel karena hal ini dapat memungkinkan pelecehan atau penyalahgunaan.
Meskipun demikian, fitur pengambilan sampel akan opt-out daripada opt-in. Dengan kata lain, semua video YouTube bisa dijadikan sampel secara default.
Pembuat konten nantinya harus memilih secara manual video mana yang tidak ingin mereka gunakan di Shorts.
YouTube awalnya meluncurkan Shorts September lalu di India sebelum membawa fitur tersebut ke AS pada bulan Maret. Hingga pada 23 Juni 2021 versi beta aplikasi dirilis secara global.