Ini Yang Membuat Justice League The Snyder Cut Lebih Baik Dari Versi Joss Whedon

By Digitek

Setelah mendapat banyak kritik pada Juctice League 2017, Zack Snyder akhirnya mencoba merubah tanpilan superhero DC tersebut menjadi lebih baik lagi. Artikel kali ini akan membahas mengenai sejumlah hal yang membuat Justice League the Snyder Cut lebih baik dari versi Joss Whedon.

Dulu para penggemar yang merasa kecewa meluapkan rasa kekecewaannya dengan membuat tagar di twitter #ReleaseTheSnyderCut. Mereka meminta agar Justice League versi Zack Snyder dirilis. Hal ini yang kemudian membuat Justice League menjadi film yang dibicarakan sepanjang masa.

Awalnya memang Zack Snyder sang sutradara tunggal untuk proyek Justice League yang dirilis tahun 2017 silam. Namun, dirinya mundur dari proyek film akibat kematian anaknya. Joss Whedon yang sebelumnya membantu penulisan naskah kemudian menggantikan Snyder.

Ia kemudian melakukan pengambilan gambar ulang. Tapi sebenarnya Snyder sendiri sudah melakukan pengambilan gambar untuk adegan utama dan  proses pasca produksi. Sehingga hanya perlu beberapa tambahan saja untuk sampai ke tahap final.

Namun, Joss Whedon malah melakukan pengambilan awal dari ulang. Fabian Wagner sang sinematografer film mengatakan bahwa hanya 10 persen dari hasil kerja Snyder saja yang masuk dalam film Justice League 2017 ini.

Setelah film rilis, banyak penonton mempermasalahkan garapan Whedon. Alhasil ratingnya jeblok. Hingga sekarang memasuki tahun 2021, keinginan fans DC akhirnya terkabul. Justice League Zack sudah resmi dirilis per Kamis, 18 Maret 2021 di HBO Max.

Di Rotten Tomatoes, film ini mendapat rating cukup memuaskan yakni 75 persen. Apa saja yang membuat Justice League versi Zack Znyder Cut ini lebih baik dari versi Joss Whedon? Berikut kami rangkum alasannya.

Karakter yang Lebih Kuat

Ini Yang Membuat Justice League the Snyder Cut Lebih Baik Dari Versi Joss Whedon

via Cinemags

Salah satu alasan banyak penonton yang kecewa dengan film Justice League (2017) adalah penokohan dari karakter-karakter utamanya yang cenderung dangkal. Saat itu, selain Superman, Batman dan Wonder Woman, superhero lainnya belum diperkenalkan lewat film versinya sendiri.

Dengan banyaknya tokoh baru yang belum banyak diketahui lewat film solo inikah, ikatan diantara mereka tidak terasa kuat. Tetapi, di versi Joss Whedon yang ditayangkan HBO Max ini, Snyder leluasa mengeskplor semua karakternya.

Kisah Cyborg yang diperankan oleh Ray Fisher menjadi inti dari alur cerita film ini. Penonton tidak hanya disuguhkan dengan kehadiran robot dan semua kecanggihannya, tetapi diajak masuk dan larut dalam cerita yang dibuat.

Karakter The Flazh yang diperankan oleh Ezra Miller juga lebih kuat. Sosoknya yang lucu dan bersahabat membuat film lebih terasa hidup dan membuat penonton tidak begitu tegang juga.

Begitupun dengan Aquaman (Jason Momoa), Wonder Woman (Gal Gadot), Superman (Henry Cavill) dan Batman (Ben Affleck). Karakter tokoh yang kuat membuat chemisty mereka semua lebih hidup dan membuat alur cerita lebih menarik.

Cerita Lebih Kaya Dengan Pengembangan Karakter Yang Menarik

Ini Yang Membuat Justice League the Snyder Cut Lebih Baik Dari Versi Joss Whedon

via Cinemags

Selain karakter yang kuat, Justice League Snyder Cut lebih baik dari versi yang dirilis tahun 2021 karena kisahnya digambarkan lebih lengkap. Ruang yang lebih luas dalam bercerita berdampak pada pengembangan karakternya.

Karakter mendapat detail baru yang membuat kehadirannya lebih bermakna dan perjalanannya jelas. Yang cukup banyak terbantu adalah karakter baru seperti Victor Stone, Arthur Curry dan Barry Allen.

Victor misalnya, pada versi sebelumnya banyak origin yang dipangkas sehingga eksistensinya terasa datar. Motivasinya bergabung dengan kelompok Bruce pun sederhana. Karena mengetahui ayahnya diculik oleh pasukan Steppenwolf.

Namun, di versi Snyder Cut, perannya lebih jelas dengan mengembalikan bagian cerita yang dipotong tersebut. Hasilnya, kisah pun lebih menarik.

Dalam versi Joss Whedon, Victor diceritakan punya masalah hubungan dengan Silas, sang ayah. Dirinya seringkali diabaikan oleh sang Ayah, bahkan secara sepihak mengubah Victor menjadi Cyborg. Hal inilah yang membuat hubungan keduanya semakin renggang,

Victor pun menjadi pribadi yang membenci dirinya sendiri. Bagaimana Victor menghadapi masalah keluarganya ini memberikan bobot pada perjalanannya sebagai superhero.

Begitupun dengan Barry Allen atau The Flash. Ia merupakan tokoh dominan, dalam banyak hal ia merupakan penentu menang atau tidaknya Justice League menghadapi invasi dari Steppenwolf. Di chapter terakhir, Snydercut memberikan gambaran seberapa kuatnya Flash yang nantinya akan disorot lebih jauh dalam film solonya.

Steppenwolf pun tidak luput dari perbaikan. Di Snydercut, ia tidak sehidup versi teatrikalnya. Ia merupakan sosok yang tragis, diasingkan oleh keluarganya sendiri karena dituduh berkhianat. Namun, dibalik masalah tersebut, dirinya masih punya rasa hormat kepada Darkseid.

Ia juga masih berharap suatu saat ia bisa dimaafkan. Pencarian Mother Boxes pada hakikatnya merupakan usaha agar Steppenwolf bisa berdamai dengan Darkseid.

Semua karakter mendapat kesempatan untuk berlaga di versi Snydercut ini. adegannya juga terasa lebih berenergi dan hidup. Tiap anggota Juctice League punya panggung untuk unjuk gigi.

Adegan Action yang lebih Keren

Ini Yang Membuat Justice League the Snyder Cut Lebih Baik Dari Versi Joss Whedon

via GGWP

Bukan film superhero namanya jika tidak ada adegan action-nya. Juctice League Snyders Cut Punya adegan action keren yang akan membuat penonton terkagum-kagum. Tidak hanya adu fisik, tapi juga kerjasama antar anggota saat beraksi.

Zack Snder sendiri sangat memperhatikan penyajian tampilan tiap adegannya. Bahkan kritikus menyebut bahwa gaya visual Snyder dalam film hampir “tidak bernoda”. Film garapan Snyder juga disebut punya gaya berbeda yang tidak dijumpai di sutradara lain.

Sementara Justice league versi Joss Whedon yang rilis 2017 punya kekurangan di berbagai elemen. Hingga membuat para penonton kecewa dan menyuarakan tagar #ReleaseTheSnyderCut di twitter.

Visual Lebih Menarik

Justice League

via Cinemas

Salah satu yang mmebuat penonton kecewa saat Justice League dulu yang rilis di bioskop adalah visualnya atau efek yang ditampilkan. Penonton bisa fokus menonton film tanpa harus mengomentari efeknya.

Dengan segala kelebihannya, Snyder mampu menata komposisi dan semua aspek yang ada pada film menjadi sajian yang menarik untuk diikuti. Efek visual yang ditampilkan sebagian besar impresif terutama dalam menghidupkan tokoh Darksied dan Steppenwolf.

ilm ini menjadi kaya visual lengkap dengan ciri khas gaya penyutradaraannya, montase adegan slow-mo yang artistik dan variasi palet gradasi warna pilihannya. Adegan aksi Sekuen pun koerografinya tertata dengan sangat apik.

Begitu pula dengan latar belakang musuk yang baru dari Junkie XL berhasil memberi warna baru pada film. Efek visualnya lebih smooting dengan wajah editan Henry Canvill tanpa kumis yang viral saat Justice League 2017 dirilis.

Tidak Membosankan

Justice League 2021

via Cinemags

Untuk ukuran film action, durasinya memang sangat panjang yakni 4 jam 2 menit. Namun, penonton tidak akan merasa bosan karena alur ceritanya yang menyenangkan. Dengan action yang banyak dan pengemasan film yang luar biasa, tidak begitu terasa nonton empat jam.

Meski mengangkat kisah yang sama, tapi film ini punya sudut pandang 180 derajat yang jauh lebih luas daripada versi 2017.  Zack Snyder membagi film ini ke dalam enam bagian yang menceritakan kisah terbentuknya Justice League.

Part 1 – Don’t Count On It, Batman

Part 2 – Age of Heroes

Part 3 – Beloved Mother, Beloved Son

Part 4 – Change Machine

Part 5 – All The King’s Horses

Part 6 – Something Darker

Epilog

Banyak Kejutan Tak Terduga

Banyak Kejutan Tak Terduga

via Cinemas

Bagi penggemar DC, kamu akan tercengang melihat sejumlah kemunculan karakter yang terkenal. Misalnya saja Joker yang diperankan Jared Leto. Nah, adegan Joker ini direkam baru, spesial untuk versi yang dirilis tahun 2021 ini.

Adegan kemunculan Joker direkam di halaman belakang rumah Zack Snyder. Jared Leto sendiri tak terlibat sama sekali di film Justice League tahun 2017.

Ada juga adegan baru lainnya yang sebenarnya dibuat sebelumnya oleh Snyder tapi tidak ditayangkan pada versi 2017. Termasuk tampilan perdana New God Darksired (Ray Porter). Serta adegan Deathstoreke (Joe Manganiello), Ryan Choi (Zheng Kai) dan Martian Manhunter Calvin Swanwick (Harry Lennix) yang akan melengkapi kisah mitologi ini.

Penutup

Secara keseluruhan, Justice League versi Zack Snyder merupakan versi yang lebih superior daripada sebelumnya baik secara kualitas, durasi dan pengeksekusiannya. Dengan gaya khas ala Snyder yang mengedepankan visual stylish dan storyline.

Film ini bisa menjadi penawar rasa kekecewaan penggemar DC dengan versi bioskop sebelumnya. Justice League versi Snyder Cut dapat disaksikan secara streaming di HBO Max dan HBO Go sejak 18 Maret 2021.

Tinggalkan Balasan