Bahaya Dibalik Penggunaan FaceApp Yang Sedang Populer Saat Ini
Beberapa waktu yang lalu ada sebuah aplikasi Android dan juga IOS yang sangat populer di luar negeri dan bahkan di Indonesia. Hal ini bermula dari sebuah challenge atau tantangan yang tersebar di intenet yang dipopulerkan Netizen yang dipelopori oleh beberapa orang terkenal, seperti beberapa artis dan juga entrepreneur terkenal. Challenge ini bernama Faceapp Challenge, beberapa waktu yang lalu Facebook, Instagram, dan juga Twitter dibanjiri berbagai foto yang diedit melalui aplikasi faceapp ini akibat dari challenge ini.
Sebelumnya Faceapp yang merupakan aplikasi filtering foto ini juga memiliki berbagai aplikasi yang cukup kontroversial. Aplikasi Faceapp pernah menyediakan sebuah fitur yang dianggap sangat rasis, fitur tersebut bernama “Ethnicity Filters” yang menjadikan aplikasi faceapp ini viral untuk pertama kali.
Hal ini menyebabkan pengguna aplikasi ini melakukan protes dan menulis ulasan yang sangat negatif di aplikasi faceapp. Kemudian akhirnya CEO dari FaceApp mengatakan akan menghapus fitur tersebut karena telah berdampak buruk dan menimbulkan berbagai kontroversi.
Table of Contents
Sejarah Singkat Aplikasi FaceApp
FaceApp adalah sebuah aplikasi mobile untuk Android dan IOS yang memiliki fitur dan fungsi foto filtering dan editing. Terdapat berbagai macam fitur editing dan juga filtering yang bisa digunakan di aplikasi ini. Aplikasi ini menggunakan teknologi dan algoritma AI yang sangat canggih untuk memproses filtering dari foto tersebut.
FaceApp dikembangkan oleh sebuah pengembang perangkat lunak mobile bernama Russian Company Wireless Lab. Pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan sekitar 2 tahun yang lalu sekitar tahun 2017. FaceApp sendiri merupakan aplikasi yang beberapa tahun ini juga memiliki beberapa kontroversi.
Aplikasi ini dirasa memiliki ketenaran yang cukup cepat dengan membutuhkan waktu 2 tahun sudah bisa menjadi sangat terkenal, di berbagai negara di dunia.
Kontroversi FaceApp
Belakangan ini pihak Amerika serikat banyak memperingatkan warga negara mereka agar berhati – hati menggunakan aplikasi FaceApp. Di Amerika aplikasi ini sangat populer, mulai dari artis terkenal, dan juga bintang pop terkenal, kemudian para atlet menggunakan aplikasi ini. Hal tersebut menjadikan aplikasi ini digunakan oleh berbagai elemen masyarakat di Amerika hanya dalam sekejap mata.
Kemudian seorang pemimpin partai demokrat di Amerika Serikat, Chuck Schumer melalui akun twitternya menuliskan:
“BIG: Share if you used #FaceApp: The @FBI and @FTC must look into national security and privacy risks now. It’s owned by Russia-based Company. And users are required to provide full irrevocable access to their personal photos and data”
Jika dalam Bahasa Indonesia intinya dia mengajak FBI dan juga FTC yang merupakan badan perlindungan konsumen di amerika untuk memasukan FaceApp ini menjadi perhatian keamanan nasional karena aplikasi ini meminta akses penuh ke dalam smartphone pengguna dan tidak bisa mengedit, mengubah, dan menghapus akses tersebut.
Di Indonesia pun sama juga, setelah netizen membanjiri berbagai media sosial dengan FaceApp challenge dengan filter “tua” yang ada. Beberapa akun di media sosial twitter, facebook, dan Instagram juga mempermasalahkan mengenai pelanggaran yang dilakukan FaceApp mengenai Cybersecurity. Beberapa akun twitter bahkan menyarankan untuk menghapus cache aplikasi dan juga meng-uninstall segera setelah menggunakan aplikasi ini.
Resiko Dan Bahaya Penggunaan FaceApp
Jika Anda sudah menggunakan aplikasi FaceApp ini tentunya sudah mengetahui bahwa aplikasi ini tidak akan bekerja jika kita tidak mengijnkan akses aplikasi terhadap smartphone anda. Aplikasi ini meminta ijin kepada pengguna untuk mengakses, folder, gallery, dan juga kamera dalam smartphone yang anda miliki. Jika anda perhatikan di beberapa kasus juga mengakses kontak.
Ketakutan dari dan bahaya dari netizen adalah penyalahgunaan data. Para Netizen takut akan adanya penyalahgunaan data yang dikumpulkan di dalam aplikasi FaceApp ini, beberapa ahli keamanan jaringan dari Indonesia Damar Juniarto menyebutkan seperti disadur dari detik, mengatakan bahwa aplikasi seperti ini membahayakan karena mengumpulkan data dari pengguna yang besar kemungkinan data tersebut disalahgunakan di masa yang akan datang.
Damar Juniarto juga menyebutkan bahwa identitas sekarang sudah bergeser ke facial recognition, dimana wajah kita bisa dengan mudah untuk diketahui oleh pembuat aplikasi karena data foto kita terseimpan di repository atau database aplikasi FaceApp.
Secara garis besar berikut ini bahaya yang paling ditakutkan dari aplikasi FaceApp yang sedang populer:
- Akses Data Pengguna, yang kemungkinan besar di bisa disalah gunakan oleh si pembuat aplikasi.
- Penyimpanan Data Pengguna, Penyimpanan data pengguna FaceApp dilakukan di server mereka sehingga pembuat aplikasi bisa mengakses semua foto yang kita kirim ke server mereka.
- Privacy Policy Yang Belum Jelas, Menurut seorang teknisi yang bekerja di Google dalam penuturannya melalui Tech Crunch mengatakan bahwa pembuat aplikasi harus lebih mendetail dalam menjelaskan penggunaan data yang diambil dari pengguna, dan FaceApp masih belum menjelaskan secara detail penggunaan data pengguna untuk apa saja.
Cara Meminimalisir Bahaya FaceApp
Dalam mengatasi permasalahan yang terkait dengan bahaya dari penggunaan FaceApp ini tentunya kita juga harus melihat pendapat dari pihak FaceApp juga. Bebrerapa waktu lalu FaceApp berpendapat bahwa semua data foto mereka akan secara otomatis dihapus selamanya dari server dalam waktu 48 jam. FaceApp juga berpendapat bahwa mereka tidak memiliki algoritma yang bisa membaca facial recognition, artinya mereka tidak bisa mengindentifikasi identitas seseorang berdasarkan dengan sebuah foto wajah.
Seorang praktisi keamanan jaringan dari Avast Mobile Threat Intellegence, Nikolaos Chrysaidos juga menyebutkan bahwa FaceApp tidak benar – benar mengancam keamanan cyber, Dia berpendapat setelah meneliti trafik yang diminta oleh FaceApp, Dia tidak menenmukan adanya penyalahgunaan data privasi yang berarti. Data yang mereka ambil memang digunakan untuk ads targeting, dan memang sudah dijelaskan di privacy dan policies yang mereka tulis, namun untuk penyalahgunaan data yang bersifat berbahaya tidak ditemukan.
Namun ada baiknya sebagai seorang pengguna smartphone kita juga harus tetap waspada dengan semua aplikasi yang kita gunakan, bukan hanya FaceApp karena ada banyak aplikasi sejenis yang juga meminta akses data ke smartphone kita.
Cara meminimalisir bahaya FaceApp ini adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
- Melihat Pengembang Aplikasi, Dengan melihat siapa pengembang aplikasi yang membuat aplikasi di smartphone kita jadi mengetahui seperti apa pengembang tersebut dan juga mengetahui aplikasi apa saja yang sudah di buat.
- Membaca Privacy and Policies, Pasti sangat jarang dari anda membaca kebijakan privasi dari sebuah aplikasi. Padahal hal inilah yang menentukan bahwa aplikasi tersebut layak dipakai atau tidak. Privacy and Policies ini berisi mengenai data yang dikoleksi dari pengguna dan data tersebut digunakan untuk apa saja. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor ketransparanan pembuat aplikasi dalam mengembangkan sebuah aplikasi.
- Berikan Akses Hanya Data Yang Bersifat Umum dan Jangan Pernah Berikan Akses Ke Data Pribadi Atau Rahasia, hal ini sangatlah penting memberikan akses ke pada aplikasi hanya di data yang umum, jangan pernah memberikan data yang bersifat pribadi dan rahasia.
Itulah informasi seputar bahaya dan cara meminimalisir bahaya dan resiko dari penggunakan aplikasi FaceApp yang sedang populer saat ini. Dengan kemajuan teknologi aplikasi smartphone saat ini, kita sebagai pengguna diharapkan untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan berbagai aplikasi yang ada.